SELAMAT DATANG SELAMAT MEMBACA DAN SEMOGA BERMANFAAT

Rabu, 18 Februari 2015

MINYAK BUMI




MINYAK BUMI


Pembentukan Minyak Bumi
Terjadinya minyak bumi membutuhkan waktu jutaan (30-500 juta tahun) karena itu  digolongkan sumber daya yang tidak diperbarui (unrenewable), kewajiban manusia untuk menghemat pemakaiannya. Kecuali itu harus digunakan sumber energy alternatif misalnya panas bumi, angin, surya, air, nuklir, batu bara dan lainnya.

Kandungan Minyak Bumi
  1. Alkana, yaitu normal alkana (terbanyak dalam jumlah atom bervariasi antara 1-78) dan alkana bercabang.
  2. Siklo Alkana, mempunyai rumus umum Cn H2n, adalah siklopentana dan sikloheksana
  3. Hirokarbon aromatic, yang paling terkenal adalah benzena,C6H6
Senyawa lain adalah :
    1. Senyawa Belerang : 0,01-0,7%
    2. Senyawa nitrogen  : 0,01-0,9%
    3. Senyawa oksigen   : 0,06-0,4%
    4. Senyawa organologam terutama vanadium dan nikel, jumlahnya sangat kecil

Cara Pengambilan Minyak Bumi
Pengambilan dengan pengeboran rotasi dengan bor yang berputar ideal jika ujung bor tepat menembus lapisan minyak, karena tekanan gas yang tinggi diatas lapisan ini akan menekan minyak keatas.

Daerah penambangan Minyak Bumi di Indonesia
1. Sumatra           : Pase Peurelak, pangkalan susu, Sungai Rakan, Siak, Pekanbaru, Plaju, Sungai Gerong, pantai
                             Lampung Selatan
2.  Kalimantan       : Balikpapan, Sanga-sanga, Samboja, Anggani, Tarakan, Pulau Bunyu, Amuntai,
3.  Maluku             : Pulau Seram,
4.   Papua              : Didaerah Kepala Burung
5.   Jawa                : Cepu, Blora, Wonokromo, pantai utara pulau Jawa 

Pengolahan Minyak Bumi
Minyak mentah berbentuk cairan kental yang berbau kurang sedap. Minyak mentah belum bisa digunakan sebagai bahan bakar. Pengolahan minyak bumi menggunakan proses pemisahan/memurnikan komponen-komponen minyak bumi yang dilakukan dengan destilasi bertingkat. Prinsip pengolahan minyak bumi adalah :

1.   Desalting
Minyak mentah selain mengandung kotoran juga mengandung mineral yang larut dalam air. Proses penghilangan kotoran disebut desalting, yang dilakukan dengan mencampur minyak mentah dengan air sehingga mineral-mineral akan larut dalam air. Untuk menghilangkan senyawa hidrokarbon, ke dalam minyak mentah ditambahkan asam dan basa. Selanjutnya minyak mentah dialirkan ke tangki pemanasan, kemudian dialirkan ke menara fraksinasi.

2.   Destilasi
Setelah desalting dan pemanasan, minyak diolah dengan destilasi bertingkat dalam menara destilasi.


Gambar. Menara Destilasi


Gambar. Menara Destilasi

Dalam menara destilasi sebagian minyak akan bergerak melalui Bubble caps, sebagian uap akan mencair, dan mengalir melalui pelat sehingga terpisah. Uap yang tidak mencair akan terus naik dan akan mencair sesuai titik didihnya pada pelat-pelat di atasnya.


Gambar. Bubble Caps

Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
1.   Fraksi Gas Alam
Fraksi Gas (C1-C4) dengan titik didih di bawah 40°C, yang tersusun dari metana (CH4), etana (C2H6), propana (C3H8), isobutana (C4H10), dan n-butana (C4H10). Fraksi Gas dapat dimampatkan menjadi cairan yang disebut elpiji (LPG = Liquified Petroleum Gas), yang digunakan sebagai bahan bakar rumah tangga.
2.   Fraksi Bensin
Fraksi Bensin (C5-C8) dengan titik didih antara 40°C-150°C. Fraksi Bensin terdiri atas Petrolium eter (C5-C7) dengan titik didih 40°C-70°C, dan bensin (C7-C8) dengan titik didih 70°C-150°C.
3.   Fraksi Kerosene
     Fraksi kerosene/minyak tanah (C9-C14) dengan titik didih 150°C-300°C. Kerosene digunakan sebagai bahan bakar mesin pesawat (Avtur = Aviation turbin kerosene), bahan dasar terpentin dan insektisida, lampu penerangan, dan sebagian di cracking untuk menghasilkan bensin.
4.   Fraksi Solar
     Fraksi solar/minyak diesel (C14-C16) dengan titik didih 300°C-350°C. Kegunaan solar untuk bahan baku pembuatan obat-obatan, kaus nilon, cat, detergen, pupuk, plastik, karet sintesis, dan terutama untuk bahan bakar mesin diesel.
5.   Fraksi Residu
Fraksi residu (C17-C25 ke atas) dengan titik didih 350°C ke atas. Fraksi residu terdiri atas minyak pelumas (C17-C20) dengan titik didih 350°C, parafin (C1-C24), dan aspal (C25 - ke atas).
Kegunaan pelumas selain sebagai pelumas, pembuatan semir, kosmetika, lilin batik.
Parafin digunakan sebagai pembuatan lilin.
Aspal digunakan untuk bahan bakar, pelapis jalan, kain lantai, atap, dan cat pelindung.

Mutu bensin
Bensin adalah BBM untuk mesin dengan pembakaran dengan pengapian. Bensin hasil penyulingan minyak bumi dapat menimbulkan ketukan (knocking) yang disebabkan selfignition atau pembakaran terlalu cepat sebelum piston pada posisi yang tepat.
Bensin hasil penyulingan memiliki bilangan oktan 75. Untuk mengubah dan menaikan bilangan oktan digunakan proses cracking, yaitu mengubah rantai lurus menjadi hidrokarbon bercabang dengan menambahkan zat anti ketukan pada bensin, yaitu TEL (Tetra Etyl Lead).
Bensin yang diperoleh melalui cracking lebih baik daripada hasil penyulingan.
  1. Premium/Gasoline/Petrol
Premium adalah BBM berwarna kekuningan jernih. Warna kuning akibat pewarna tambahan. Penggunaan premium untuk bahan bakar kendaraan bermotor bermesin bensin, seperti : mobil, sepeda motor, motor tempel dan lain-lain. Premium mempunyai nilai oktan 88.
  1. Pertamax
Pertamax biasanya digunakan untuk kendaraan high-end atau tahun tinggi. Pertamax pertama kali diluncurkan tahun 1999 sebagai pengganti Premix 98 karena unsur MTBE (metyl tersier butyl eter) yang berbahaya bagi lingkungan. Pertamax untuk kendaraan yang berbahan bakar beroktan tinggi dan tanpa timbal (unleaded). Pertamax direkomendasikan untuk kendaraan yang diproduksi diatas tahun 1990 terutama yang menggunakan teknologi electronic fuel injection dan catalytic converters. Pertamax memiliki nilai oktan 92 (92% isooktana dan 8% n-heptana.
  1. Pertamax Plus
Pertamax Plus merupakan bahan bakar superior Pertamina dengan kandungan energi tinggi dan ramah lingkungan, diproduksi menggunakan bahan pilihan berkualitas tinggi sebagai hasil penyempurnaan formula terhadap produk sebelumnya yang telah memenuhi standar performance International World Wide Fuel Charter (WWFC), dan ditujukan untuk kendaraan yang berteknologi mutakhir yang mempersyaratkan penggunaan bahan bakar beroktan tinggi dan ramah lingkungan. Pertamax Plus memiliki nilai oktan 94.

Menentukan nilai/bilangan oktan
Untuk menentukan nilai oktan, ditetapkan 2 jenis senyawa sebagai pembanding yaitu isooktana dan n-heptana. Isooktana menghasilkan ketukan paling sedikit dan diberi nilai oktan 100, sedangkan n-heptana menghasilkan ketukan paling banyak dan diberi nilai oktan 0.

Kesimpulan
  1. Dianjurkan mengisi bensin sesuai nilai rasio kompresi. (kecuali ada modifikasi lain).
  2. Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin semakin lambat terbakar (dikarenakan titik bakarnya lebih tinggi).
  3. Semakin TINGGI nilai oktan, maka bensin lebih sulit menguap (penguapan rendah)
  4. Bensin yang gagal terbakar (akibat oktan terlalu tinggi), bisa menyebabkan penumpukan kerak pada ruang bakar atau pada klep.
  
  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar