MAKROMOLEKUL
A. KARBOHIDRAT
Karbohidrat
adalah satu dari 3 zat makanan pokok, selain protein dan lemak. Fungsi utamanya
adalah sebagai sumber tenaga. Karbohidrat terdapat pd nasi, roti, tepung, dan
lain-lain. Nama lain karbohidrat adalah sakarida,
dari bahasa Arab - sakkar- yang berarti gula.
Karbohidrat
mempunyai rumus umum Cn(H2O)m adalah senyawa
dari karbon, hydrogen, dan oksigen. Contohnya glukosa (C6H12O6),
sukrosa/gula tebu (C12H22O11) dan selulosa {(C6H10O5)n}.
Berdasarkan
reaksi hidrolisisnya karbohidrat digolongkan menjadi monosakarida, disakarida,
dan poloisakarida.
1.
Monosakarida
Monosakarida
dapat berupa aldosa (polihidroksialdehid) atau ketosa (polihidroksiketon).
Golongan aldosa mempunyai satu gugus aldehid (-CHO-) dan beberapa gugus hidroksil,
dan gugus ketosa mempunyai gugus keton (-CO-) dan beberapa gugus hidroksil.
Perhatikan beberapa monosakarida berikut ini !
Gambar 1.
a. Sifat-sifat monosakarida
Semua monosakarida
adalah zat putih berwarna putih yang mudah larut dalam air. Larutannya bersifat
optis aktif, yaitu larutannya mengalami perubahan sudut putaran, yang disebut mutarotasi. Contohnya glukosa yang mempunyai putaran jenis + 1130,
kemudian berubah dan akhirnya tetap pada + 190.
Semua monosakarida
merupakan reduktor sehingga disebut gula pereduksi, yang bereaksi positif
terhadap pereaksi Fehling, Tollens, maupun Benedict.
b. Konfigurasi monosakarida
Semua monosakarida
mempunyai atom C asimetris, yaitu atom C yang mengikat 4 atom yang berbeda.
Setiap monosakarida mempunyai 2 bentuk kondigurasi, yaitu D (dekstro = kanan) dan L (levo
= kiri). Penetapan D dan L didasarkan pada atom C nomor 5. Jika OH pada atom C
nomor 5 mengarah ke kanan disebut D-glukosa, jika OH pada nomor 5 mengarah ke
kiri disebut L-glukosa.
Gambar.Struktur
monosakarida dapat digambarkan dalam bentuk siklik/melingkar, atau perspektif.
PERHATIKAN GAMBAR 2 DIATAS !!!!
c. Beberapa monosakarida yang penting
1. Glukosa
Glukosa disebut gula
anggur-terdapat di buah anggur-, gula darah-terdapat di darah-, atau
dektrosa-memutar bidang polarisasi ke kanan. Kadar glukosa dalam darah sekitar
70 – 100 mg/100 ml atau 0,15 %. Jika kadar gula kadar gula terlalu tinggi, maka
ginjal tidak dapat mengambil semuanya ke dalam darah, melainkan sebagian masuk
ke urine.Glukosa merupakan
monomer dari polisakarida. Polisakarida terpenting, yaitu amilum, selulosa, dan
glikogen
2. Fruktosa
D-fruktosa terdapat
dalam buah-buahan dan merupakan gula yang paling manis. Bersama dengan glukosa,
fruktosa merupakan komponen utama dari madu.
3. Ribosa dan 2-Deoksiribosa
Ribosa dan
2-deosiribosa merupakan gula pentosa pembentuk RNA dan DNA.
2.
Disakarida
Disakarida
terbentuk dari 2 monosakarida, yang dihubungkan dengan ikatan glikosida. Ikatan ini melibatkan gugus
OH hemiasetal dari monosakarida yang satu dengan salah satu gugus OH
monosakarida yang lain.
Gambar. Pembentukan
glukosa (1 – 4) glikosida dari glukosa
Beberapa
disakarida yang penting :
a. Sukrosa/gula pasir (1 glukosa + 1
fruktosa)
Sukrosa diperoleh dari batang tebu atau umbi bit.
Sukrosa juga terdapat dalam buah dan madu.
Sukrosa
terbentuk dari 1 molekul glukosa dan 1 molekul fruktosa
Gambar. Sukrosa
b. Maltosa
Maltosa terdiri 2 molekul glukosa
dengan ikatan (1-4). Maltosa diperoleh dari hidrolisis amilum.\
Gambar.
Maltosa
c. Laktosa
Laktosa/gula susu terdiri 1 molekul
glukosa dan 1 molekul galaktosa. Laktosa terdapat pd air susu.
3.
Polisakarida
Polisakarida
merupakan gabungan banyak molekul monosakarida. Semua polisakarida larut dalam
air dan tidak mereduksi pereduksi Fehling, Benedict, atau Tollens.
a. Amilum/Pati
Amilum adalah polisakarida yang
terdapat pada tumbuhan, yang terbentuk dari H2O dan CO2
pada klorofil pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari. Amilum
disimpan dalam akar, batang, biji, atau daun.
Amilum dapat dipisahkan menjadi 2,
yaitu amilosa dan amilopektin. Amilosa merupakan polimer
rantai lurus yang terdiri lebih dari 1000/lebih glukosa dengan ikatan (1-4), sedangkan amilopektin merupakan polimer glukosa dengan rantai bercabang.
Gambar. Amilum (terdiri
dari amilosa dan amilopektin) yang terhidrolisis menjadi glukosa
b. Glikogen
Amilum dugunakan
manusia dan hewan sebagai sumber makanan. Dalam pencernaan amilum mengalami
hidrolisis kemudian diserap dalam bentuk glukosa. Glukosa yang tidak digunakan
untuk metabolisme tubuh diubah menjadi glikogen yang disimpan dalam hati dan
jaringan otot. Jika tidak ada pasokan glukosa, glikogen ini yang diubah menjadi
glukosa.
Glikogen menyerupai
amilopektin tetapi lebih bercabang. Percabangan terjadi antara 6 – 12 unit
glukosa. 1 molekul glikogen terdiri 1700 – 600.000 glukosa.
c. Selulosa
Bagian terbesar
glukosa hasil fotosintesis diubah menjadi selulosa untuk membangun dinding sel
dan serat tumbuhan. Selulosa merupakan polimer glukosa rantai lurus dari -D-glukosa dengan ikatan-(1-4). Panjang rantai berkisar 2.000 – 26.000. Rantai ini
tersusun rapat dan melintir seperti serat dalam benang yang memberi kekuatan
pada batang pohon.
Gambar.
Selulosa
4.
Reaksi Identifikasi Karbohidrat
1. Uji Molisch. Merupakan uji umum karbohidrat. Karbohidrat
diberi beberapa tetes larutan alfanaftol, kemudian diberi H2SO4
pekat secukupnya sehingga terbentuk 2 lapisan cairan, yang pada bidang batas
terbentuk warna ungu.
2. Uji Fehling atau Pereaksi Benedict. Identifikasi
monosakarida dan disakarida (kecuali sukrosa) dapat ditunjukkan dengan uji ini
yang menghasilkan endapan merah bata (Cu2O).
3, Uji Iodin. Polisakarida dapat
ditunjukkkan dengan uji ini. Amilum akan memberikan warna ungu, glikogen
memberi warna coklat merah, sedangkan selulosa memberi warna coklat.
B.
PROTEIN
Protein
merupakan senyawa terpenting penyusun sel hidup, terdapat dalam semua jaringan
hidup baik tumbuhan ataupun hewan. Protein merupakan polimer dari sekitar 20
jenis asam amino. Unsur utama protein adalah C, H, O, dan N. Banyak
yang mengandung S, dan dalam jumlah sedikit mengandung P.
1. Asam
Amino
Asam
amino merupakan senyawa karbon yang setidaknya mengandung 1 gugus karboksil
(-COOH) dan 1 gugus amino. Jika gugus amino terikat pada atom C alfa (yaitu
atom C yang terikat langsung dengan gugus karboksil) disebut asam amino, jika gugus amino terikat pada atom C beta, disebut
asam amino, dan seterusnya. Dalam pembahasan berikut istilah asam
amino yang dimaksudkan adalah asam amino.
Gambar. Rumus bangun 20
jenis asam amino
Dalam
asam amino gugus karboksil (-COOH) adalah gugus yang bersifat asam (dapat
melepas H+), sedangkan gugus –NH2 adalah gugus yang
bersifat basa (dapat menyerap H+), sehingga asam amino dapat
mengalami reaksi asam-basa intramolekul membentuk ion dipolar yang disebut ion zwitter.
Gambar. Ion Zwitter
Karena
mempunyai gugus asam dan basa, maka asam amino bersifat amfoter (dapat bereaksi
dengan asam dan basa). Jika direaksikan dengan asam, maka asam amino menjadi
anion, sedangkan jika direaksikan dengan basa, maka asam amino menjadi kation.
Gambar. Reaksi asam
amino dengan asam
2. Asam
amino esensial dan non esensial
Asam amino esensial adalah asam amino
yang tidak dapat disintesis dalam tubuh, yang meliputi valin, leusin,
isoleusin, treonin, lisin, metionin, fenilalamin, triptofan, histidin, dan
arginin. Asam amino non esensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh
tubuh, yang meliputi glisisn, alanin, serin, asam glutamate, tirosin, sistein,
dan prolin.
3.
Struktur protein
Gambar. Struktur
Protein
4.
Penggolongan protein
a. Penggolongan protein berdasarkan
komposisi kimia
Berdasarkan komposisi kimia,protein
dibagi menjadi protein sederhana (hanya terdiri asam amini, tdk ada gugus
lain) dan protein konyugasi (terdiri rantai polipeptida yang terikat
gugus lain). Contoh protein konjugasi adalah kasein, hemoglobin.
b. Penggolongan berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuknya protein dibagi
menjadi protein globular/bulat panjang dan protein serabut. Contoh
protein globular adalah enzim, dan antibody. Contoh protein serabut adalah
rambut, wol, sutra.
c.
Penggolongan protein berdasarkan fungsi biologi
Berdasarkan fungsi biologi, protein
dibagi 7 golongan :
1.
Enzim
: protein yang berfungsi sebagai biokatalisator, contohnya tripsin
2.
Protein
transport : protein yang mengikat dan memindahkan molekul/ion spesifik,
contohnya hemoglobin
3.
Protein
nutrient dan penyimpan : protein yang berfungsi sebagai cadangan makanan,
contohnya kasein pada susu.
4.
Protein
kontraktil : protein yang memberikan kemampuan pada sel dan organism untuk bentuk
atau bergerak, contohnya aktin dan myosin yang berperan dalam kontraksi otot
5.
Protein
struktur : protein sebagai penyangga untuk memberikan struktur kekuatan atau
perlindungan, contohnya keratin pada rambut
6.
Protein
pertahanan/antibody : protein yang melindungi organisme terhadap organisme
lain, contohnya bisa ular
7.
Protein
pengatur : protein yang mengatur aktivitas seluler atau fisiologi, contohnya hormon
C.
LIPID
Lipid merupakan substansi biologis
yang tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut yang kurang polar,
misalnya kloroform dan eter. 3 golongan lipid yang terpenting adalah :
- Lemak
Lemak adalah ester dari gliserol
dengan asam-asam lemak.
Gambar. Beberapa
contoh struktur lemak
- Fosfolipid
Fosfolipid juga merupakan ester datri
gliserol, tetapi hanya 2 gugus OH dari gliserol itu yang diganti guhus
asil/asam karnboksilat. Contoh fosfplipid fosfastidilkolin,fosfatidilserin.
Gambar. Struktur
fosfolipid
- Steroid
Struktur steroid berbeda dengan lemak
dan fosfolipid. Steroid mempunyai struktur dasar yang terdiri 17 atom
Gambar. Beberapa
contoh steroid (testoteron, estrogen, dan progesteron)
Asam nukleat adalah
biomolekul yang berperan penting dalam penurunan sifat genetic dan sintesis
protein. Ada 2 jenis asam nukleat, yaitu asam deoksiribonukleat (DNA =
deoxyribocleic acid) yang terdapat di dalam sel, dan asam ribonukleat (RNA =
ribonukleat acid)
Monomer
asam nukleat adalah nukleotida. Nukleotida terdiri 3 jenis molekul sederhana,
yaitu 1 basa nitrogen (basa purin/basa pirimidin), 1 gula pentose
(ribosa/deoksiribosa) dan asam fosfat.
Gambar. Hasil
hidrolisis asam nukleat
Perbedaan
DNA dan RNA
NO
|
DNA
|
RNA
|
1
|
Mengandung 2 deoksiribosa
|
Mengandung ribosa
|
2
|
Basa nitrogen adalah adenine (A), guanin
(G), timin (T), dan sitosin (S)
|
Basa
nitrogen adalah adenine (A), guanin (G), urasil (U), dan sitosin (S)
|
Molekul
DNA terdiri 2 rantai polimer melengkung yang membentuk heliks ganda (gambar di
bawh ini). Heliks ganda ini dikukuhkan dengan ikatan hydrogen antara timin (T)
pada rantai satu dengan adenine (A) pada rantai lainnya, dan antara sitosin (S)
dari rantai satu dengan guanin (G) pada rantai lainnya.
Gambar. Molekul DNA
sangat bermanfaat
BalasHapusTerimakasih very good
BalasHapusSangat luar biasa.. Terimakasih
BalasHapus